Siapapun tergerak untuk membantu Jepang melewati masa-masa krisis pascagempa dan tsunami dahsyat, Jumat pekan lalu. Tak terkecuali organisasi kejahatan paling populer di negeri itu, Yakuza.
Sejauh yang diberitakan di media massa, dua organisasi Yakuza Jepang yang turun tangan membantu para korban gempa dan tsunami. Keduanya adalah Sumiyoshi-kai dan Inagawa-kai.
“Sumiyoshi-kai mengumumkan dalam akun twitter mereka bahwa mereka akan menyediakan bantuan bagi korban bencana gempa dan tsunami. Mereka menyediakan makanan gratis dan membuka sejumlah markas di distrik-distrik tertentu sebagai tempat penampungan,” demikian seperti dikutip dari laman japansubculture.com.
Penjelasan lebih rinci disampaikan oleh Jake Adelstein, pengarang buku Tokyo Vice, yang juga wartawan Amerika Serikat, saat diwawancarai Slate. menurut Adelstein, Sumiyoshi-kai mengklaim sudah memberikan bantuan kemanusiaan sebanyak 40 ton ke seluruh wilayah yang terkena bencana, dan ini perkiraan minimal bantuan,” kata Adelstein.
Bahkan, sambung Adelstein, satu kelompok Yakuza juga membuka markas mereka di Tokyo sebagai tempat mengungsi warga Jepang dan warga asing yang tidak bisa pulang karena lumpuhnya transportasi publik.
Ada tiga kelompok Yakuza terbesar di Jepang yang memiliki pengikut puluhan ribu hingga ratusan ribu orang. Yang paling besar adalah Yamaguchi-gumi, kemudian Sumiyoshi-kai, dan Inagawa-kai. Ketiganya kerap bertikai dan saling bunuh, namun gempa dan tsunami sejenak menyatukan mereka dan menyingkirkan kepentingan bisnis miliaran dolar AS mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar